PENILAIAN MITIGASI KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE BENEFIT COST RATIO (BCR)

Main Article Content

Cinthya Indradewi Dadimesa
Yulius P. K. Suni
Sebastianus B. Henong

Abstract

Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) adalah salah satu opsi mitigasi kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pertanyaan utamanya adalah apakah investasi untuk pembangunan sumur bor beserta jaringan irigasi setara dengan manfaat finansial yang diperoleh dari investasi tersebut. Penelitian ini mengkaji opsi mitigasi tersebut dengan metode analisa cost and benefit di Desa Kuanheun, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT. Pada kajian ini pula dilakukan perhitungan alternatif irigasi optimum. Hasil analisa menunjukkan bahwa pola tanam dan pemberian air irigasi belum memberikan keuntungan finansial. Karena itu perlu dirancang alternatif irigasi yang berpotensi menguntungkan. Alternatif irigasi optimum yang dipilih adalah pemilihan jenis tanaman dan pola pemberian air sesuai kebutuhan tiap fase pertumbuhan tanaman. Alternatif pertama didapatkan, pola tanam yakni Padi – Padi – Jagung dengan nilai NPV Rp. 1.339.338.947,71, IRR sebesar 24% sudah menguntungkan dari segi ekonomi, dan BCR sebesar 1.95. Sedangkan alternative kedua, Padi – Padi – Kacang Tanah, diperoleh nilai NPV Rp. 2.056.045.301,17, IRR sebesar 30%, dan BCR sebesar 2.29. Kedua alternatif yang dipilih berpotensi menguntungkan dari segi finansial.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Cinthya Indradewi Dadimesa, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira

Mahasiswa

Yulius P. K. Suni, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira

Dosen

Sebastianus B. Henong, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira

Dosen