Yoh 15:14-15 berbicara tentang persahabatan antara Yesus dan murid-murid-Nya, antara Allah dan manusia. Yesus, Logos yang telah menjadi manusia (Yoh 1:14), menyatakan di dalam diri-Nya Allah yang berteman dengan manusia dan memberikan nyawa-Nya sendiri karena kasih teman-teman (Yoh 15:13). Inisiatif dalam hubungan ini adalah Tuhan, dan karena itu menjadi sahabat-sahabat-Nya adalah sebuah karunia, suatu kondisi 'kasih karunia'. Bagi Yesus, para murid adalah teman dan bukan pelayan. Alasan untuk fakta ini diberikan baik oleh perintah kasih dan pengetahuan tentang wahyu Yesus. Teks Yohanes 15:14-15 adalah bagian dari pasal ini, menunjukkan bahwa khotbah perpisahan kedua pada Perjamuan Terakhir, dan dibagi menjadi 2 bagian: metafora pokok anggur (15:1-17) dan kebencian dunia (15:18-27). Banyak sarjana membagi bagian pertama menjadi dua bagian; metafora pokok anggur dan cabang-cabangnya (15:1-11) dan perintah kasih (5:12-17). Ada banyak perbedaan antara hamba dan sahabat, tetapi dalam ayat ini (15:15), Yesus dengan jelas hanya menunjukkan satuyaitu pengetahuan. Seorang hamba tidak tahu apa yang tuannya lakukan, jadi dia tidak memiliki pengetahuan tentang rahasia tuannya. Sebaliknya, Yesus memberikan kepada murid-murid-Nya apa yang telah dia dengar dari Bapa-Nya. Mereka, kemudian, memiliki pengetahuan. Yesus telah mengungkapkan kepada mereka misteri-misteri ilahi-Nya, rahasia-rahasianya, dan ketika para murid, mengenal dan menerima mereka, dan tetap percaya kepada-Nya, mereka menjadi sahabat (Yoh 1:35-51; 2:11; 6:68-69; 14:1-31a). Pengetahuan tentang rahasia-rahasia-Nya, kemudian, adalah titik sentral yang membedakan mereka sebagai teman.

Published: 2017-04-01