NEGARA VERSUS MASYARAKAT ADAT: Studi tentang Resistensi Masyarakat Adat Dhawe atas Keputusan Pemerintah Kabupaten Nagekeo tentang Alih Fungsi Lahan Mabay Kiri Resistensi Keputusan Alih Fungsi

Main Article Content

F. X. Fajar Ly No
Rodriques Servatius

Abstract

Abstrak


           Keputusan alih fungsi lahan oleh pemerintah daerah telah menimbulkan resistensi Masyarakat Adat Dhawe, karena dianggap telah mengabaikan keputusan yang dibuat pemerintah sebelumnya atas kepentingan masyarakat  adat. Oleh karena itu salah satu jalan yang ditempuh masyarakat adat Dhawe adalah melakukan perlawanan. Perlawanan yang dilakukan masyarakat adat diharapkan dapat direspon secara bijak oleh pemerintah setempat. Hasil penelitian dilapangan adalah Masih belum secara optimal terealisasinya hasil kesepakatan dalam mewujudkan keinginan masyarakat untuk menjadikan lahan Mbay Kiri sebagai lahan irigasi sawah, ditambah lagi dengan hasil keputusan lain oleh pemerintah dalam memfungsikan lahan Mbay Kiri ini. Optimalisasi lahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah sampai dengan saat ini tidak terlaksana karena diantara kedua belah pihak yang bertikai belum ada kesepakatan.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Keputusan Alih Fungsi Lahan Mbay kiri ini belum menjadi solusi  untuk menjadikan lahan Mbay Kiri ini sebagai keputusan yang telah dikeluarkan melihat dari hasil implementasi yang sebenarnya igasi sawah. Diharapkan kepada pihak Pemda Nagekeo untuk melakukan peninjauan kembali atas belum menunjukan perubahan positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles