MODEL PEMERINTAHAN TRADISIONAL: Mengkaji Tata Pemerintahan Tradisional melalui Tradisi Badu dan Leba Ne’e di Kabupaten Flores Timur

Main Article Content

Frans Bapa Tokan
Apolonaris Gai
Yosep D Lamawuran

Abstract

 Isu pengelolaan sumber daya milik bersama telah lama menarik perhatian para ilmuwan karena dianggap lingkungan alam seperti hutan, lautan, udara, danau dan sungai dapat dieksploitasi secara berlebihan karena tak ada yang merasa bertanggung jawab dalam pemeliharaannya.


  Studi ini bertujuan mendeskripsikan apakah model pemerintahan tradisional melalui tradisi badu dan leba ne’e mampu menjadi kekuatan sosial dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.


  Konsep kemitraan dan kerjasama yang teraktualisasi dalam berbagai ragam budaya seperti tradisi badu dan leba ne’e adalah sebuah model pemerintahan tradisional mestinya difungsikan dalam memelihara lingkungan alam secara berkelanjutan.


  Temuan membuktikan bahwa kemitraan yang lahir, tumbuh dan berkembang melaui tata kelola pemerintahan tradisional secara nyata telah memberi manfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan alam sekitarnya. Karena itu tradisi badu dan leba ne’e yang terbilang langka dan berharga ini mestinya tidak dibiarkan mengalami disfungsi, melainkan diberi tempat yang layak sebagai basis bagi pengembangan karakter masyarakat desa menghadapi tantangan pemerintahan dan pembangunan dewasa ini yang makin variatif dan global.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

Most read articles by the same author(s)