The construction of temporary and permanent housing after the Semeru eruption as a new strategy for post-disaster reconstruction
Isi Artikel Utama
Abstrak
Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi pada 4 Desember 2021 yang mengakibatkan puluhan warga di Kabupaten Lumajang meninggal dunia dan ribuan warga mengungsi. Pemerintah memprogramkan rehabilitasi prasarana dan sarana, termasuk rekonstruksi hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi para pengungsi. Lokasi penelitian berada di kawasan relokasi pengungsi di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro. Pada umumnya program rekonstruksi pascabencana, huntap dibangun setelah huntara ditempati selama beberapa bulan. Di Kabupaten Lumajang, pemerintah mempercepat pembangunan huntap sehingga selesai lebih awal daripada pembangunan huntara. Dua jenis unit hunian dibangun hampir bersamaan pada satu bidang tanah oleh pelaksana yang berbeda; dalam pelaksanaannya terjadi masalah pada penggabungan kedua tipe hunian tersebut. Setelah melakukan studi literatur dan observasi umum, peneliti memilih lima kasus untuk diobservasi lebih lanjut. Kriteria dan spesifikasi teknis huntara tertuang dalam Peraturan Bupati Lumajang Nomor 1 Tahun 2022. Pembangunan huntap menggunakan teknologi RISHA. Kedua jenis hunian tersebut rencananya terhubung langsung dalam keterpaduan. Makalah ini bertujuan untuk memaparkan pelaksanaan pembangunan huntara dan huntap serta menunjukkan hasil identifikasi permasalahan dalam penggabungan kedua tipe perumahan tersebut dalam satu kapling. Peneliti menemukan empat kategori permasalahan yaitu: perbedaan ketinggian lantai pada hubungan dua unit bangunan, lubang pintu dan jendela yang tidak berfungsi karena bertemu dengan dinding, dua bidang atap tidak tersambung dengan baik, dan terdapat celah pada hubungan antar unit.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Rincian Artikel
Referensi
Anugrah, N. (2022). Wakil Presiden RI Tinjau Lokasi Pembangunan Hunian Sementara Di Lumajang. Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/6377/wakil-presiden-ri-tinjau-lokasi-pembangunan-hunian-sementara-di-lumajang
Ayu, D. P., Prayitno, B., & Haryadi, A. (2020). Fabrikasi Hunian Sementara untuk Pasca Bencana (Temporary Shelter Fabrication for Post-disaster). Tesa Arsitektur, 18(1), 32–43. www.mercy.org.my
BNPB. (2008). Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana. In Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 11 TAhun 2008.
BNPB. (2021). Korban Meninggal Paska Erupsi Semeru Bertambah Menjadi 51 Jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. https://bnpb.go.id/berita/korban-meninggal-paska-erupsi-semeru-bertambah-menjadi-51-jiwa
Cambier, C., Galle, W., & De Temmerman, N. (2021). Expandable houses: An explorative life cycle cost analysis. Sustainability (Switzerland), 13(12), 1–28. https://doi.org/10.3390/su13126974
Carissa, C., Larasati, D., Triyadi, S., & Slamat, V. (2022). Evaluasi Modul RISHA pada Rumah Susun Kampung Deret Petogogan. In Journal of Sustainable Construction (Vol. 1, Issue 2, pp. 19–32). https://doi.org/10.26593/josc.v2i1.5708
Creswell, J. W. (2013). Qualitative inquiry & research design: choosing among five approaches. Sage Publications.
Hidayat, Z., & Ermawati, E. (2022). Urgensi Capacity Building Terhadap Resiko di Kawasan Gunung Semeru Lumajang. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(4), 1265–1270. https://doi.org/10.54082/jamsi.415
Katudju, B., Lamadirisi, M., Umaternate, R., & Kerebungu, F. (2020). Adaptasi dan Toleransi Pengungsi Mamuya di Tobelo Halmahera Utara. JIPSINDO, VOLUME 7(1).
Lucas, R. (2016). Research Methods for Architecture. Laurence King Publishing.
Lumajang, B. (2022a). Keputusan Bupati Lumajang Nomor: 188.45/27/427.12/2022Lokasi Pembanguan Hunian Sementara untuk Korban Bencana.
Lumajang, B. (2022b). Peraturan Bupati Lumajang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Hunian Sementara untuk Korban Bencana Alam Erupsi Gunung Semeru.
Magma Indonesia. (2021). Tipe Gunung Api di Indonesia (A, B, dan C). Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi. https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/tipe-gunung-api-di-indonesia-a-b-dan-c
Mulyawan, Z. H., Wimala, M., & Carissa, C. (2023). Pembelajaran Berbasis Masalah: Penerapan Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Indonesia. RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 9(2), 13. https://doi.org/10.26760/rekaracana.v9i2.13
Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. In Teaching Sociology (Seventh Ed). Pearson Education Limited. https://doi.org/10.2307/3211488
PUPR, K. (2022a). Ditargetkan Rampung Akhir April 2022, Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Huntap Korban Erupsi Semeru Secara Bertahap. Kementrian PUPR. https://pu.go.id/berita/ditargetkan-rampung-akhir-april-2022-kementerian-pupr-selesaikan-pembangunan-huntap-korban-erupsi-semeru-secara-bertahap
PUPR, K. (2022b). Kementerian PUPR Selesaikan 1.951 Huntap Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru, Wapres Ma’ruf Amin : Rawat dengan Baik. Kementrian PUPR. https://pu.go.id/berita/kementerian-pupr-selesaikan-1951-huntap-bagi-korban-erupsi-gunung-semeru-wapres-maruf-amin-rawat-dengan-baik
Sabaruddin, A., & Sukmana, N. P. (2015). RISHA Rumah Instan Sederhana Sehat. Puslitbangkim, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Setyonugroho, G. A., & Maki, N. (2024). Policy implementation model review of the post-disaster housing reconstruction in Indonesia case study: Aceh, Yogyakarta, and Lombok. International Journal of Disaster Risk Reduction, 100. https://doi.org/10.1016/J.IJDRR.2023.104181
Wahyudi, I., & Sitanggang, J. J. (2016). Kualitas Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) Hasil Budi Daya. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 140–145. https://doi.org/10.18343/jipi.21.2.140