Karakteristik fasad bangunan Indis di kawasan Jalan Prawitotaman Yogyakarta

Isi Artikel Utama

Dessy Anggraini
Dwita Hadi Rahmi

Abstrak

Kawasan Jalan Prawirotaman Yogyakarta memiliki karakteristik yang unik dengan fasad bangunan-bangunan Indis yang dulu merupakan rumah prajurit Kraton dan terus berkembang sehingga banyak bangunan baru yang muncul dengan gaya modern yang dapat menghilangkan identitas dan karakteristik di kawasan jalan Prawirotaman. Oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai karakteristik fasad bangunan Indis agar dapat dijadikan masukan dalam perancangan bangunan di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan paradigma rasionalistik dengan metode deduktif kualitatif. Hasil dari penelitian ditemukan tipe-tipe dalam setiap elemen dan ditemukan tipe yang paling dominan diantaranya; atap limasan dengan tambahan atap kecil (akibat penambahan ruang depan) dengan genteng tanah liat, dinding material beton dengan warna cream atau putih, pintu menggunakan 2 daun pintu material kayu kombinasi kaca rayban, Jendela kaca massif, peninggian lantai antara 20-60 cm (memerlukan tangga untuk akses masuk) dan didominasi dengan bangunan berlantai satu. Pola fasad keseluruhan bangunan Indis yang ada di kawasan Jalan Prawirotaman memiliki pola yang asimetis namun terkesan seimbang dan ornamen pada bangunan terdapat pada bagian ventilasi, sedangkan kolom dengan unsur garis tegas dan material beton yang menunjukan adanya perbedaan karakteristik pada variabel dari teori karakteristik dasar bangunan Indis. Contoh elemen yang berbeda adalah jendela dan pola bangunan karena adanya perkembangan jaman dirubah oleh pemilik bangunan.


© 2019 Dessy Anggraini, Dwita Hadi Rahmi

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Rincian Artikel

Bagian
ARTIKEL-PENELITIAN

Referensi

Arinto, Fransiscus Xaverius Eddy. 2018. ‘Pelestarian Arsitektur Berdasarkan Architectural Architypes Melalui Metode Grafis’. ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 3 (1): 29–36. https://doi.org/10.30822/artk.v3i1.52.
Askari, Amir Hossein, and Kamariah Binti Dola. 2009. ‘Influence of Building Façade Visual Elements on Its Historical Image Influence of Building Façade Visual Elements on Its Historical Image: Case of Kuala Lumpur City, Malaysia’. Journal of Design and Built Environment 5 (1): 49–59. https://ejournal.um.edu.my/index.php/jdbe/article/view/4971/2813.
Ching, FDK. 1991. ‘Arsitektur: Bentuk, Ruang Dan Susunannya’. Erlangga, Jakarta. https://doi.org/10.1177/1087054708326271.
DIY, Dinas Kebudayaan Provinsi. 2014. ‘Yogyakarta Masa Kolonial’. 2014. http://www.tasteofjogja.org/contentdetil.php?kat=artk&id=MzY5&fle=Y29udGVudC5waHA=&lback=a2F0PWFydGsmYXJ0a2thdD0xJmxiYWNrPQ==.
Fauziah, Nur, Antariksa Antariksa, and Jenny Ernawati. 2012. ‘Kualitas Visual Fasade Bangunan Modern Pasca Kolonial Di Jalan Kayutangan Malang’. RUAS 10 (2): 11–18. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2012.010.02.2.
Harani, Arnis Rochma, and Ken Motic. 2017. ‘Pengaruh Fasade Bangunan Terhadap Karakter Visual Kawasan (Studi Kasus: Pecinan Semarang, Malaysia Dan Singapura)’. Jurnal Pengembangan Kota 5 (1): 1–8. https://doi.org/10.14710/jpk.5.1.1-8.
Karisztia, Arthantya Dwi, Galih Widjil Pangarsa, and Antariksa. 2008. ‘Tipologi Facade Rrumah Tinggal Kolonial Belanda Di Kayutangan - Malang’. Arsitektur E-Journal.
Kristiani, Lusia, and Atyanto Dharoko. 1996. ‘Perubahan Tata Ruang Bangunan “rumah Usaha” Di Prawirotaman Yogyakarta’. Universitas Gadjah Mada.
Laksmi Kusuma Wardani, and Leona Triyulianti. 2011. ‘PENGARUH BUDAYA INDIS PADA INTERIOR GEREJA PROTESTAN INDONESIA BARAT IMANUEL SEMARANG’. Dimensi Interior.
Mahatmanto. 2015. ‘Role of the Journal of Building Engineers in Dutch East India in Discussing the Emergence of Indonesian Modern Architecture’. Journal of Asian Architecture and Building Engineering 14 (3): 529–32. https://doi.org/10.3130/jaabe.14.529.
Makkasahe, Umar -. 2018. ‘TRADISIONALISME DALAM ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA DI KOTA GORONTALO’. ARTEKS, Jurnal Teknik Arsitektur. https://doi.org/10.30822/artk.v3i1.154.
Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Nofiawaty, and Beli Yuliandi. 2016. ‘Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang’. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen.
Ramli, Syamsun. 2018. ‘Tipologi Dan Morfologi Fasade Rumah Tradisional Kampung Ciptagelar’. Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal 10 (2): 75–90. https://doi.org/10.26905/lw.v10i2.2680.
Rapoport, Amos. 1969. House, Form, and Culture. New York: Prentice Hall.
Salura, Purnama. 2013. ‘The Confusing Languange of Building Façades Observed along Ciumbuleuit Road in Bandung’. Journal of Language and Literature 4 (2): 101–5. https://doi.org/10.7813/jll.2013/4-2/14.
Santoso, Imam. 2017. ‘PENELUSURAN HISTORIS MELALUI VISUAL BANGUNAN ART DECO SEBUAH UPAYA BUFFER KUALITAS WAJAH KOTA KE ERA KOMERSIALISASI DI MALANG’. Mintakat: Jurnal Arsitektur 18 (1): 31–37. https://doi.org/10.26905/mintakat.v18i1.1396.
Soekiman, Djoko. 1997. ‘Diskusi Ilmiah Arkeologi VII: Seni Bangunan Gaya Indis, Pemilikan, Pelestarian, Dan Pemanfaatannya’. Yogyakarta.
Sugini, and Sudaryono. 1997. ‘Tipomorfologi Perubahan Rumah Pada Perumahan Minomartani Yogyakarta’. Universitas Gadjah Mada.
Sumalyo, Yulianto. 1993. Arsitektur Kolonial Belanda Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tri Widyanti, Artika, Antariksa, and Ema Yunita Titisari. 2009. ‘Pelestarian Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang’. Arsitektur E-Journal.
Wibisono, Tony Kunto, and Arya Ronald. 2014. ‘Ciri-Ciri Bangunan Rumah Indis Di Kotabaru Yogyakarta’. Gadjah Mada University. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/74848.